Senin-Minggu: 08.00 - 22.00 WIB +62 821 9048 2174 admin@createinstitute.org

Blockchain & CryptoCurrency

images (1)

Tahun 2021 di Indonesia banyak sekali hal yang menarik untuk dibahaskan, terlepas dari wabah virus yang sedang kita alami saat ini, terdapat satu fenomena yang sering diperbincangkan oleh teman, saudara atau bahkan keluarga kita. Fenomena ini berkaitan tentang sebuah teknologi masa depan yang di harapkan bisa merubah kebiasaan kita untuk kedepannya.

Teknologi ini berkaitan dengan alat pembayaran yang sering kita gunakan. Mata uang fiat yang sering kita gunakan adalah mata uang Rupiah, lalu apa hubungannya dengan teknologi yang akan kita bahas kali ini? Tentu saja teknologi ini akan berkaitan erat dengan mata uang fiat apalagi teknologi ini diharapkan dapat menggantikan peran dari mata uang fiat itu sendiri.

Mata Uang Digital (Cryptocurrency)

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang dibangun menggunakan teknologi blockchain. Teknologi blockhain ini tidak memerlukan perantara pihak ketiga sama sekali, sehingga setiap transaksi yang kita lakukan menjadi lebih transparan. Cryptocurrency menggunakan teknologi blockchain dimana setiap data yang ada akan saling terhubung oleh data yang dimiliki orang lain dalam lingkungan pengguna sistem cryptocurrency tersebut.

Mata uang digital (Cryptocurrency) ini diharapkan dimasa depan akan bisa menjadi sebuah alat pembayaran yang sah dan dapat ditransaksikan di semua negara di dunia ini. Oh iya, berdasarkan data dari coinmarketcap.com (situs market Cryptocurrency) saat ini terdapat lebih dari 10.000 jenis mata uang digital loh, dari banyaknya jenis Cryptocurrency saat ini, Bitcoin ($BTC) adalah jenis Cryptocurrency yang memiliki nilai kapitalis pasar paling besar diantara Cryptocurrency lainnya.

Blockchain itu apasih?

Blockchain adalah sebuah jaringan yang diciptakan untuk mencatat sebuah transaksi secara permanen dimana transaksi ini hanya bisa ditambah dan tidak bisa di perbarui ataupun di hapus. Blockchain memastikan validitas transaksi yang telah terjadi akan disimpan di dalam basis datanya.

Dalam sistem tradisional saat ini, setiap transaksi yang kita lakukan akan disimpan oleh otoritas terpusat yaitu Bank. Bank akan menyimpan semua jenis transaksi keuangan yang kita lakukan dan Bank akan memelihara keamanan transaksi kita ini dengan basis perlindungan end-to-end agar mencegah peretasan yang dapat merubah informasi dari transaksi yang kita lakukan.

Tapi, metode ini memiliki kekurangan karena otoritas pusat menjadi pemilik utama data dan merupakan sebuah kegagalan tunggal yang sangat rentan terhadap serangan peretas yang dilakukan oleh orang lain atau bahkan serangan dari orang dalam Bank itu sendiri. Berlawanan dari sistem tradisional ini, blockchain adalah metode paling aman untuk menyimpan data karena tidak bergantung pada satu otoritas saja atau desentralisasi, yang artinya tidak terpusat dan setiap data yang sudah tercatat di dalam blockchain maka data tersebut tidak dapat diperbarui ataupun dihapus, inilah yang menjadi kekuatan dari blockchain.

Bagaimana Cara kerja Blockchain?

Blockchain merupakan kumpulan transaksi yang disimpan dalam basis data publik. Transaksi (blok) berisi informasi tentang semua transaksi yang kita lakukan seperti tanggal, waktu, jumlah uang, tanda tangan peserta, dan kode unik transaksi. Setiap blok dapat menyimpan ratusan jenis transaksi. Blok yang telah dibuat dengan sistem komputasi akan ditambahkan ke rantai blok. Setiap blok berisi kode uniknya sendiri dan juga berisikan kode unik blok sebelumnya, sehingga menyiptakan sebuah rantai blok yang saling terhubung dan tidak akan mungkin terpisahkan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan jika setiap transaksi yang sudah terjadi hampir mustahil untuk diretas, karena blok baru akan ditumpuk di atas blok yang sudah ada sehingga para peretas yang ingin mengubah informasi transaksi dalam suatu blok tertentu harus merubah semua isi blok yang ada di atasnya, tentunya butuh kekuatan komputasi yang sangat besar jika ingin melakukan hal ini.

Blok dibuat oleh jaringan komputer diseluruh dunia (penambang atau node). Ribuan komputer di seluruh dunia saling bersaing untuk membuat blok dengan memecahkan algoritma yang rumit secara sistematis. Setiap penambang yang berhasil memecahkan soal dan membuat blok baru akan menerima hadiah dengan imbalan sesuai dengan kemampuan komputasinya. Sehingga pembuatan blok ini ditentukan oleh para penambang ini.

Para penambang ini berpartisipasi melalui sebuah proses yang disebut konsensus, mereka mengkonfirmasi transaksi di setiap blok dan menyimpan secara independen. Karena transaksi yang telah terjadi disimpan secara independen, maka hampir tidak mungkin untuk mengubah rincian transaksi karena setiap penambang perlu memberikan persetujuan.

Berbeda dengan sistem tradisional (otoritas terpusat) yang dilakukan saat ini, blockchain tidak mengandalkan satu komputer saja, sehingga jika peretas ingin melakukan perubahan informasi pada transaksi yang telah ada, maka peretas harus setidaknya mengendalikan 51% komputer yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan blok tersebut.

Hubungan antara mata uang tradisional fiat, mata uang digital (Cryptocurrency) dan Blockchain

Tidak bisa dipungkiri alat pembayaran yang ada saat ini bisa dibilang hampir tidak ada calon penggantinya, sehingga pada tahun 2009 muncullah Bitcoin dengan menggunakan jaringan blockchainnya diharapkan bisa membawa kita semua kepada revolusi alat pembayaran yang baru.

Cryptocurrency adalah sebuah contoh pertama yang memanfatkan jaringan blockchain, dengan memanfaatkan blockchain dalam hal ini Cryptocurrency Bitcoin dapat melakukan transaksi keuangan atau mentransfer uang menjadi lebih aman dan transparan dibandingkan dengan menggunakan sistem tradisional saat ini.

Sayangnya, Cryptocurrency dalam hal ini Bitcoin masih memiliki beberapa kekurangan seperti volatilitas harga dan waktu pembuatan blok yang lambat. Bitcoin memiliki kekurangan volatilitas harga yang tinggi dikarenakan Bitcoin tidak dijamin dengan aset dasar apapun oleh karenanya, harga dari setiap koinnya ditentukan berdasarkan spekulasi seberapa baik kinerjanya di masa depan, dan terakhir Bitcoin dirancang untuk membuat bloknya setiap 10 menit sekali yang membatasi kemampuannya untuk meningkatkan jumlah transaksi.

Meskipun pengaturan blockchain pada Bitcoin itu sendiri tidak dapat dirubah, namun Cryptocurrency lain terus bermunculan dan membawa inovasi baru kedalam blockchainnya sehingga memungkinkan harga lebih stabil dan pembuatan blok yang cepat. Kedepannya blockchain diharapkan dapat merubah indsutri keuangan, supplay chain, crowdfunding dan industri lainnya yang ada saat ini.

Kedepannya kita semua harus bisa beradaptasi dari kehadiran blockchain terutama di bidang keuangan dan kita semua harus bisa segera masuk ke dalam dunia Cryptocurrency agar tidak tertinggal dengan negara lain yang telah terbiasa menggunakan Cryptocurrency ini.

Post By KZD

Artikel terkait